--> Skip to main content

Suka Duka Rawat Inap di Rumah Sakit

Sudah 4 hari ini saya harus rawat inap di rumah sakit walaupun belum pulih kembali namun saya patut bersyukur kepada Allah SWT karena terjadi perubahan ke kondisi yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya terutama jika dibandingkan saat pertama datang ke UGD rumah sakit.Hal ini tak bisa lepas dari perawatan dokter dan perawat yang kontinyu dari pagi sampai malam.Ada keinginan untuk lekas pulang namun saya berpandangan kalau menurut dokter belum mengizinkan pulang lebih baik tetap dirumah sakit dari pada nantinya kambuh lagi.

Jujur saja rawat inap dirumah sakit bagi saya sesuatu yang sangat tidak mengenakkan bahkan membosankan jauh dari keluarga,tidur kurang nyenyak,aktivitas terbatas bahkan yang lebih mengkuatirkan lagi saya ditempatkan dengan satu ruangan yang memiliki penyakit menular yang kebanyakan penderita TBC bahkan ada yang sudah sampai parah.Sedangkan saya bukan penyakit menular karena berdasarkan 2 kali saya tes laboratorium tidak ditemukan adanya kuman/bakteri namun karena masuk kategori penyakit paru otomatis yang menanganinya dokter spesialis paru sehingga dimasukkan keruang paru.

Dampaknya akhir-akhir ini muncul perasaan takut tertular penyakit pasien lain karena berada dalam satu ruangan.Namun apa boleh buat kondisinya  memang harus demikian saya hanya bisa berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa mendapatkan perlindungan dari marabahaya dan semoga penyakit saya lekas sembuh karena Allahlah yang menurunkan penyakit Allah juga yang menyembuhkannya.

Masalah lain yang cukup merepotkan yaitu keluarga saya tidak bisa selalu ada menunggui saya karena mereka harus bekerja sampai malam jadi praktis hanya bisa menemani pada malam hari saja sedangkan untuk keperluan mengambil obat dan tes laboratorium seharusnya dilakukan oleh anggota keluarga.Untungnya pihak rumah sakit/perawat memakluminya dan mau membantu.

Dibalik musibah saya yakin pasti ada hikmah,dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dan itulah yang selalu saya coba tanamkan dalam diri saya bisa melewati hari-hari dengan penuh rasa syukur karena jika dibandingkan dengan orang lain saya masih lebih beruntung.Buat sahabat yang membaca tulisan ini saya mohon maaf bukannya saya berbagi kesedihan namun semata-mata ingin menuangkan semua uneg-uneg sehingga hati ini lapang.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar