--> Skip to main content

Rindu Iktikaf Sesuai Cara Rasulullah SAW

Rindu Iktikaf Sesuai Cara Rasulullah SAW-Hari ini puasa Ramadhan memasuki hari ke 21 atau 10 hari terakhir menjelang lebaran.Tiap memasuki fase ini saya selalu berharap kapan saya bisa mengamalkan sebuah amalan sunnah iktikaf pada 10 hari terakhir dibulan Ramadhan karena sampai detik ini saya belum sempat mengamalkannya padahal Nabi SAW sendiri selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir dari Ramadhan hingga wafatnya beliau.Iktikaf sendiri secara syariat mengandung pengertian berdiam diri didalam masjid untuk menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.

Pengertian Iktikaf

Dari kajian-kajian yang saya baca iktikaf sah dilakukan disemua masjid dan barangsiapa yang ingin iktikaf disepuluh hari terakhir maka hendaknya dia masuk ketempat iktikafnya sebelum matahari terbenam pada tanggal 21 Ramadhan dan keluar dari masjid setelah terbenamnya matahari dimalam Idul Fitri.Dengan demikian selama 10 hari harus tetap berada didalam masjid dan batal hukumnya jika keluar dari masjid tanpa udzur.Diantara bentuk udzur misalnya makan,minum,mandi dan lain-lain artinya jika semua itu tidak bisa dilakukan dimasjid dibolehkan untuk keluar dari masjid.

Bagi saya amalan tersebut masih cukup berat dilakukan karena jika saya mengamalkannya berarti saya harus meninggalkan segala urusan dunia seperti mencari nafkah padahal hal tersebut cukup penting bagi saya.Terlebih lagi saya hanyalah seorang pedagang sembako jika saya tidak berjualan maka praktis saya tidak akan mendapatkan penghasilan.Pernah terpikir untuk menabung sedikit demi sedikit agar ketika tiba waktunya saya bisa meninggalkan keluarga tanpa kekurangan namun sampai sekarang belum terwujud belum lagi jika mau lebaran selalu disibukkan dengan kebutuhan dan mudik lebaran.

Sebagai seorang muslim saya tentu sangat rindu Iktikaf sesuai cara rasulullah SAW karena jika saya mengaku mencintai Rasulullah SAW sudah sepatutnya saya selalu berusaha mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW salah satunya iktikaf disepuluh hari terakhir Ramadahan.Sebagai penutup saya nukilkan sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA Dia berkata: “Nabi SAW selalu beriktikaf pada setiap Ramadhan selama sepuluh hari,maka ketika pada tahun dimana beliau meninggal dunia beliau beriktikaf selama dua puluh hari.”

Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi renungan terutama buat saya pribadi agar selalu berusaha mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar