--> Skip to main content

Punya Tetangga Kok Suka Berutang Kewarung

Punya Tetangga Kok Suka Berutang Kewarung-Menekuni bisnis sembako atau warung kelontong banyak untungnya misalnya caranya mudah,barangnya awet atau mudah belanjanya.Makanya jangan heran kalau warung kelontong ada dimana-mana bahkan jaraknya saling berdekatan.Namun demikiaan meskipun mudah hasilnya belum tentu menggembirakan ada yang sepi ada pula yang ramai.

Suka utang

Saya sendiri kebetulan sudah lama menekuni bisnis sembako hampir 11 tahun jadi sudah tahu asam dan garam bisnis ini.Jika warung sembako sedang ramai keuntungnannya tidak bsia dianggap remeh namun jika sedang sepi kerugian ada didepan mata apalagi jika tempatnya mengontrak belum lagi harus bayar listrik dan lain-lain.Namun itulah bisnis tidak selamanya menguntungkan tak sedikit yang merugi.

Baca juga : Pasang Antena Terbaik Demi Nonton Bola

Kerugian mengelola warung kelontong terkadang bukan disebabkan karena tidak ada yang beli namun bisa juga kerena kebiasaan jelek pembeli yang suka berutang atau ambil dulu bayar belakangan.Kebiasaan ini cukup merugikan bisnis toko kelontong apalagi jika utang menumpuk sampai jumlahnya banyak karena sama saja modal jadi berhenti tadinya bisa berputar dan menghasilkan keuntungan tapi karena tidak buru-buru dibayar akhirnya modalnya mengendap dipengutang.

Masalah pembeli yang suka berutang memang gampang-gampang susah mengatasinya karena saya merasakannya.Jika ada pembeli baru yang mungkin tetangga jauh tiba-tiba mau berutang saya bisa dengan mudah menolaknya tapi jika tetangga dekat itu yang sulit menolaknya karena jika saya tidak memberi utang terkadang tetangga saya tersebut marah dan hubungannya jadi jelek tapi jika saya memberi utang biasanya jadi kebiasaan.Mungkin pertama-tama lancar pembayarannya tapi lama-lama jadi macet.

Selama saya menekuni bisnis sembako sudah tak terhitung tetangga saya yang nggak mau bayar utang memang sih nilanya masih dibawah Rp.100.000 tapi tetap saja uang.Ada yang memang nggak mau bayar atau pura-pura lupa ada juga yang tahu-tahu pindah rumah.Repotnya lagi jika utang tersebut ditagih malah jadi ribut padahal gara-gara uang yang nggak seberapa itulah makanya saya membiarkan saja pembeli yang semacam itu.

Saya hafal betul tingkah laku para pengutang ini biasanya pertama kali janjinya tepat misalnya bayarnya besok nyatanya bayarnya tepat tapi jadi kebiasaan,berutang lagi berutang lagi sehingga saya jadi serba salah dan tak jarang ada orang yang memang kebiasaannya berutang dari warung satu ke warung yang lainnya jadi misalnya diwarung saya sudah banyak utangnya,orang tersebut berpindah kewarung lain setelah utangya banyak tahu-tahu kabur entah kemana.

Kejadaian seperti itu ternyata berulang lagi diwarung sembako saya dilokasi yang baru.Awalnya tetangga saya suka beli sesuatu diwarung saya nilainya sih kecil tapi sering.Tapi lama kelamaan mulai berani berutang kewaraung saya.Nilainya masih kecil jadi saya nggak enak kalau menolaknya apalagi saya warga baru diperumahan yang saya tinggali.Pertama berutang hari ini mengambal barang besoknya bayar tapi dilain waktu berutang lagi tapi untuk utang yang ke-2 ini sampai 2 minggu belum juga dibayar padahal rumahnya dekat dengan warung kalau mau niat bayar saya rasa gampang saja.

Dari kejadian ini saya jadi tahu tingkah tetangga saya yang ternyata suka berutang tapi bayarnya susah.Saya sih tidak terlalu memikirkannya karena jumlahnya juga kecil tapi yang tak habis pikir kok tetangga saya terlalu gampang menilep utang padahal dia muslim.Nasib..Nasib punya tetangga kok suka berutang kewarung!
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar