MEDIAKOMPILASI.COM - Bisnis Fried Chicken bukan lagi hal baru di Indonesia. Hampir disetiap pinggir jalan akan ditemukan penjual fried chicken. Ayam goreng yang pengolahannya menggunakan tepung tebal yang menyelimuti daging ayamnya.
Sampai sekarang konsumen setia fried chicken masih tetap ada sehingga bisnis ini masih tetap diminati. Seiring dengan berkembangnya zaman, eksistensi bisnis semakin banyak tantangannya. Gaya hidup dan perkembangan teknologi ikut berpengaruh terhadap daya beli konsumen pada makanan siap saji ini.
Bagaimana peluangnya ditahun 2025 mendatang? simak ulasannya berikut ini;
Kelebihan Bisnis Fried Chicken
1. Dibutuhkan masyarakat dan populer
Siapa tak kenal fried chicken? atau konsumen biasanya menyebut ayam chicken. Meskipun pengertiannya ayam goreng tapi konsumen sudah paham kalau yang dimaksud ayam goreng ala KFC yang ayam gorengnya berselimut tepung kriuk.
Menurut catatan, fried chicken ini mulai populer di Indonesia sejak tahun 1979 yang ditandai dengan dibukanya gerai pertama KFC (Kentucky Fried Chicken) asal Amerika di jalan Melawai Jakarta.
Meskipun bukan kebutuhan pokok tapi ayam chicken sering menjadi pilihan lauk untuk makan siang atau malam. Ayam chicken sering juga menjadi pilihan untuk paket nasi bungkus.
Rasanya yang gurih dan kriuk serta ada tambahan saus sambal membuat makanan yang satu ini tetap digemari di Indonesia khususnya di perkotaan.
2. Tidak mudah basi
Setelah ayam digoreng dan matang maka bisa bertahan hingga berjam-jam apalagi jika suhu ditempat penyimpanannya panas akan lebih tahan lebih lama. Pebisnis punya waktu yang panjang untuk memasarkan ayam chickennya.
Belum lagi saat penggorengan, bahan bakunya digoreng dengan minyak yang banyak sehingga matangnya juga sempurna.
3. Outlet Minimalis
Buka bisnis ayam chicken tidak harus punya kios yang besar. Dengan kios ukuran kecil juga bisa bahkan tanpa kios pun bisa misalnya sewa tempat di depan toko.
Umumnya konsumen membawa pulang ayamnya tidak makan ditempat sehingga tidak butuh kios yang besar. Asalkan bisa untuk parkir gerobak sudah memadai.
Pebisnis bisa menghemat dana untuk sewa tempat sehingga biaya operasionalnya bisa ditekan seminimal mungkin.
4. Penyajian Mudah
Kemudahan dalam penyajian menjadi salah satu faktor kenapa konsumen lebih memilih ayam chicken. Kalau konsumen beli, penjual tinggal ambil ayam yang sudah matang lalu dimasukkan kekemasan dan kasih saus sambal sachet baru diberikan ke konsumen.
Konsumen tidak perlu menunggu lama dengan catatan stok ayam chickennya sudah tersedia bukan beli saat kios baru buka. Bandingkan dengan menu makanan lain yang kadang prosesnya lama.
5. Modal terjangkau 7 juta
Modal awal untuk merintis bisnis ini sekitar 7 jutaan untuk membeli peralatan dan bahan baku. Modal sebesar ini masih bisa ditekan misalnya untuk gerobak yang sederhana atau bahan baku ayamnya sedikit dulu jangan langsung banyak.
Sewa tempat menjadi biaya yang perlu diperhatikan, sebisa mungkin mencari tempat yang ramai tapi murah sewanya meski ruangannya kecil.
Tantangan Bisnis Fried Chicken ditahun 2025
1. Persaingan ketat
Namanya juga makanan populer sudah pasti banyak yang jualan. Ini sudah hukum alam, mana yang laku akan banyak juga yang jualan. Persaingan antar penjual fried chicken lumayan ketat, terbukti setiap beberapa meter ada penjual fried chicken.
Belum lagi harus bersaing dengan makanan lain. Contoh Nasi padang paket 10 ribu. Buat kaum mendang mending bisa jadi lebih memilih nasi padang ini ketimbang beli fried chicken yang cuma dapat ayamnya saja.
Pebisnis harus memperhatikan kualitas rasa sehingga konsumen puas dan menjadi langganan. Jangan lupa pelayanan dan kebersihannya dijaga.
2. Perubahan trend konsumen
Era internet seperti sekarang banyak beredar informasi seputar makanan sehat atau gaya hidup sehat. Gorengan seperti fried chicken ini sering menjadi bahan perbincangan praktisi kesehatan.
Meskipun tidak semua konsumen peduli tapi ada sebagian konsumen yang akhirnya memilih untuk mengurangi konsumsi gorengan atau bahkan berhenti dan memilih menjadi vegetarian.
Makanan baru juga bermunculan apalagi yang sedang viral akan membuat sebagian konsumen fried chicken ingin mencobanya.
3. Harga bahan baku fluktuatif
Bahan baku utama ayam dan minyak goreng harganya naik turun sehingga membuat pebisnis harus berkurang keuntungannya. Menjadi sebuah pilihan sulit kalau pas harga bahan baku naik lalu harga jual harus ikut-ikutan naik.
Kalau keuntungannya masih bisa mempertahanakan kelangsungan bisnis tentu mempertahankan harga jual menjadi pilihan yang bijak tapi kalau malah rugi tentu mau tak mau harus menaikkan harga.
Ini tentu menjadi pilihan sulit bagi pebisnis. Tidak sedikit yang akhirnya memilih tutup dari pada terus merugi.
4. Trend Belanja makanan online
5. Butuh kreativitas
Ditengah persaingan yang ketat seperti sekarang, pebisnis fried chicken harus kreatif supaya jualannya lebih menarik. Jangan hanya mengandalkan cara pemasaran tradisional.
Produk boleh itu-itu saja tapi sajikan hal-hal yang menarik misalnya dari kemasan, varian sambal, diskon khusus atau mungkin layanan antar.
Libatkan juga media sosial sebagai alat promosi misalnya Facebook, Tiktok, Instagram atau Yotuube.
Akhir kata
Bisnis fried chicken ditahun 2025 masih terbuka lebar peluangnya hanya saja perlu kreativitas dalam penyajian maupun pemasarannya. Semoga bermanfaat!
Usaha dengan bahan olahan ayam ini memang selalu punya tempat khusus dan selalu ada peluangnya, salah satunya ya jualan friend chicken ini ya..
BalasHapussekarang lagi musim ni jualan fried chicken
BalasHapusdi tempat saya ada dua tempat dempetan dan jualan fried chicken beda merk, sama2 ramai